Bus Odong-odong Ditegur Kapolres Banjar

Bus odong-odong diberhentikan Kapolres Banjar Melda Yani
Kapolres Banjar AKBP Melda Yani berhentikan bus odong-odong yang tidak taati aturan. foto:Bayu/sakata.id.

Regional, Banjar-Sakata.id:- Bus Odong-odong yang biasa mengangkut anak-anak di Kota Banjar langsung ditegur Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny. Sikap tegas kapolres Banjar dalam pendisiplinan protokol kesehatan (prokes) dan aturan berlalu lintas. Ditunjukkan dengan memberhentikan satu unit odong-odong yang beroperasi di seputaran alun-alun Langensari kota Banjar. Minggu (2/5/2021)

Melda memberikan teguran keras kepada supir dan penumpang bus Odong-odong yang kedapatan mengabaikan prokes dan aturan mengenai modifikasi kendaraan yang tidak sesuai fungsinya.

Bacaan Lainnya

Melda sangat menyayangkan, para orang tua yang menjadi penumpang bus Odong-odong terlihat tidak memakai masker dan menjaga jarak didalamnya, setelah diberikan arahan para penumpang diminta turun dan membubarkan diri.

“Sangat disayangkan sekali, para penumpang ini terkesan mengabaikan prokes, sudah tidak memakai masker jarak antar penumpang pun sangat rapat. Padahal mereka orang tua yang membawa anaknya, apa mereka tidak khawatir,” ucapnya.

Selain para penumpang, teguran keras diberikan kepada Udin (47), supir bus odong-odong. Melda menilai udin telah lalai dengan mengabaikan prokes dan mengoperasikan kendaraan modifikasi yang tidak sesuai peruntukan, menurutnya hal tersebut dapat membahayakan pengguna jalan lainnya.

“Ini kendaraan tidak sesuai peruntukan, ini membahayakan lho. Supirnya seharusnya tau aturan prokes dalam berkendara, jangan main asal angkut aja,” imbuhnya

Saat ditemui awak media, udin mengaku dirinya mengoperasikan odong-odong karena kebutuhan ekonomi, dirinya menyadari kendaraan miliknya menyalahi aturan. Momen ngabuburit warga digunakan untuk mengais rezeki, dengan mengangkut penumpang.

“Saya hanya cari rezeki pa, selama puasa hanya jalan saat ngabuburit saja,” ujarnya

Melda dalam keterangan persnya mengatakan, para warga sangat antusias menaiki mobil modifikasi ini. Karena sebagai sebuah sarana hiburan yang murah meriah, para orang tua membawa anak mereka berkeliling sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Dirinya tidak mempermasalahkan beroperasinya bus odong-odong selama bulan puasa, teguran yang diberikan pihaknya dikarenakan supir dan seluruh penumpangnya tidak menerapkan protokol kesehatan. *RS-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *