Jelang Bulan Suci Ramadhan, Peziarah di Kota Tasik Menurun

Sejumlah keluarga melakukan ziarah kubur, menjelang bulan suci ramadhan di TPU Cinehel Kota Tasikmalaya, Jumat (9/4/2021). Foto: Fauzi

Regional, TASIKMALAYA: Menjelang bulan suci Ramadhan 1442 H sudah menjadi tradisi bagi masyarakat untuk mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU) bersama keluarganya.

Namun, di tengah situasi pandemi covid-19 saat ini, sejumlah peziarah terpantau mengalami penurunan berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Sebelum pandemi covid-19, jumlah peziarah bisa mencapai ribuan orang. Tetapi, di tahun ini, hanya terlihat puluhan orang saya yang melakukan tradisi ziarah.

Seperti halnya, di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cinehel, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/4/2021).

“Tahun sekarang ini, jumlah peziarah terlihat sangat sedikit menurun drastis,” kata petugas TPU Cinehel Taryono, saat ditemui SAKATA.ID, di tempat kerjanya.

Menurutnya, menjelang bulan suci ramadhan sekaligus salah satu tradisi munggahan ini, ribuan orang berdatangan untuk melakukan ziarah kubur.

“Menjelang tradisi munggahan ini, selalu dipadati ribuan orang peziarah. Pokoknya, jalan sini macet pak, sekarang hanya puluhan orang saja yang datang ke sini,” ujarnya.

Setiap Orang Harus Menerapkan Protokol Kesehatan

Tidak hanya itu, setiap orang yang akan melakukan ziarah pun harus menerapkan protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker.

“Ya, di TPU ini juga kami ikut mensosialisasikan protokol kesehatan kepada sejumlah pengunjung. Pokoknya, harus pakai masker serta mencuci tangan, apabila tidak bawa kami juga menyediakan,” terangnya.

Sementara itu, salah satu peziarah asal Kota Tasikmalaya Kusyati (31) mengaku rutin melakukan ziarah kubur jelang bulan ramadhan sampai dengan lebaran nanti. 

“Ini sudah menjadi tradisi kita ya, jadi tetap kita ziarah. Tetapi, kita ke sini juga sudah sesuai anjuran pemerintah. Pakai masker dan nggak boleh ramai-ramai,” kata ia.

Hal yang sama pun diungkapkan peziarah lainnya Handoko (45). Menurutnya, salah satu tradisi turun temurun ini tidak mungkin ditinggalkan.

“Ziarah ini sangat penting, selain mengenalkan keluarga yang sudah tidak ada pada anak cucu, kegiatan ini pun sekaligus sebagai alat tali silaturahmi antar anggota keluarga lainnya,” imbuhnya.

Tidak hanya di TPU Cinehel, hal serupa pun nampak di TPU Cieunteung, Kota Tasikmalaya. Para peziarah terpantau tidak ada lonjakan tinggi.

Hanya ada beberapa orang yang melakukan ziarah kubur. Kebanyakan yang melakukan ziarah kubur sebagian besar merupakan orang sekitar yang bertempat tinggal di wilayah Tasikmalaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *