Kecewa, Tenaga Honorer Ancam Golput di Pemilu 2024

Tenaga honorer ancam golput
Ilustrasi Honorer/Ist

Regional, CIAMIS: Tenaga honorer ancam golput pada pemilihan umum (Pemilu) di tahun 2024 mendatang. Lantaran sudah tak percaya lagi pada janji Anggota DPR RI.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Honorer Provinsi Jawa Barat Asep Wardiawan pada Selasa (14/6/2022) lalu.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, seluruh honorer se-Republik Indonesia pada saat Pemilu 2024 nanti tidak akan memilih siapapun atau partai manapun. Karena sudah kecewa dengan janji-janji para petinggi yang ada di Pemerintahan Pusat.

Asep menegaskan, aksi golput yang akan dilakukan oleh seluruh tenaga honorer se-Indonesia tersebut karena sudah tidak percaya lagi akan janji-janji anggota Dewan yang duduk di DPR RI.

Mereka sudah tak percaya lagi dengan janji-janji Anggota DPR RI. Karena janji para Anggota Legislatif itu, sejak tahun 2013 yang lalu, hingga saat ini tidak ada yang terealisasi.

Dia menuturkan, gerakan mosi tidak percaya tehadap Anggota DPR RI tersebut akan terus diboomingkan supaya semua honorer mengikuti seruan tersebut.

Ia mengungkapkan, banyak tenaga honorer yang usianya sudah tua tetapi perjuangan mereka sperti tidak ada yang memperhatikan.

“Banyak dari kami (tenaga honorer). Yang usianya sudah tidak muda lagi. Namun perjuangan kami. Seolah tidak terperhatikan,” jelas dia.

Asep menjelaskan, tenaga honorer ancam golput pada Pemilu 2024 nanti bakal terjadi jika tidak ada realisasi apapun mengenai keinginan para honorer yang disuaraka.

Golput yang akan mereka lakukan adalah dengan menolak untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

“Kami tidak akan datang ke Tempat Pemungutan Suara. Dimana pelaksanan Pemilu 2024 nanti berlangsung,” tegas Asep.

Ia mengungkapkan bahwa tenaga honorer yang di daerah pun sama hal nya dengan honorer yang ada di Pemerintahan Pusat. Namun, ia kecewa Menpan-RB Tjahyo Kumolo malah mengeluarkan kebijakan tentang penghapusan tenaga honorer.

“Kami juga sama. Seperti mereka, pegawai yang ada di pusat. Dalam hal melakukan pengabdian. Namun kenapa. Malah ada surat dari pusat untuk menghapus para tenaga honorer,” ungkap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *