Petani Padi Pamarican Kurang Pasokan Air

Petani Padi Pamarican Kekurang Pasokan Air. foto/baehaki/sakata.id
Petani Padi Pamarican Kekurang Pasokan Air, nampak areal persawahan kering tak terairi, padahal baru saja ditanami padi. Foto: baehakiefendi/sakata.id

Regional, CIAMIS – Sakata.Id:- Petani padi Pamarican mulai terkendala kekurangan pasokan air pada musim tanam kedua. Untuk mengairi sawah mereka, petani terpaksa melakukan penyedotan air dengan pompa mesin untuk mengairi sawah yang baru ditanami padi.

Petani padi Pamarican yang mengalami kekurangan air ini terjadi di areal pesawahan Blok Cikarang, Dusun Karangsari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Tanaman padi yang baru saja ditanam, terancam kekeringan, bahkan masih ada lahan sawah yang masih dalam proses penggarapan menggunakan mesin traktor, juga mengalami kekeringan.

Salah seorang petani padi Pamarican Supria (51) mengatakan areal tanam padi di sawahnya juga mengalami ancaman kekurangan pasokan air.

“Sawah saya, yang sedang ditraktor, juga mengalami kekeringan, karena pasokan air dari Saluran Irigasi Gunung Putri 1, mulai berkurang,” kata Supria Senin (10/05/2021).

Mengandalkan Suplay Air Gunung Putri

Supria, menjelaskan bahwa di areal persawahan ini, para petani dalam bercocok tanam, sangat mengandalkan suplay air dari saluran irigasi. Namun saat ini, debit air yang ada di Saluran Gunung Putri 1 tersebut, sangat minim, dan tidak mengalir.

Oleh karena itu, air yang ada hanya cukup untuk mengairi areal lahan persawahan yang posisinya masih terjangkau oleh stok air yang ada di saluran tersebut. Terutama areal persawahan yang posisinya di atas yakni areal persawahan Sukajaya.

“Untuk areal persawahan di Blok Cikarang, seperti sawah punya saya posisinya, sudah tidak terjangkau oleh suplay air yang ada di Saluran Irigasi tersebut,” jelas Supria.

Berharap Pemerintah Memperbaiki Saluran Irigasi Gunung Putri

Supria pun hanya bisa pasrah, dengan kondisi saat ini. Pasalnya jika harus menyedot air, dengan menggunakan mesin pompa, biayanya cukup mahal.

Supria, dan para petani padi Pamarican lainnya berharap kepada Pemerintah, agar bisa memaksimalkan suplay air, yang biasa mengalir di saluran irigasi Gunung Putri 1.

Hal ini untuk mengantisipasi kendala seperti yang dialami pada musim tanam kedua ini. Jika saluran air lancar para petani bisa bercocok tanam, dan melanjutkan penggarapan lahan pertanian secara maksimal.RS-01*.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *