Profil Valentino Simanjuntak, Si “Jebret” dari Jakarta

Sosok, SAKATA.ID: Profil Valentino Simanjuntak menjadi salah satu perbincangan hangat di ajang piala Menpora 2021 ini. Bukan disebabkan ia bermain, melainkan komentar-komentarnya yang dibilang lebay oleh netizen.

Awalnya Twit dari Bali United yang mengatakan bahwa jangan menggunakan komentator Valen di laga PSS VS Bali United. Namun cuitannya itu telah dihapus oleh Bali United.

Bacaan Lainnya

Cuitan dari Bali United itu menuai reaksi juga dari para Netizen Indonesia. Hingga akhirnya muncul tagar #GerakaMuteMassal. 

Buntutnya ada beberapa akun juga yang siap dilaporkan bung Valen ini.Hal ini karena ada banyak komentar yang kelewat batas. 

Siapakah sosok Valentino Simanjuntak yang sebenarnya ini? berikut ini adalah ulasannya.

Profil Valentino Simanjuntak

Selain bung Valen, ia juga dijuluki dengan bung Jebret. Hal ini karena ia sering kali mengucapkan hal tersebut kala membawakan acara.

Ia didapuk menjadi komentator di Liga 1 untuk berbagai pertandingan penting di stasiun TV Swasta Indosiar. Ia dikenal mengomentari pertandingan olahraga dengan kata-kata hiperbola.

Mulai dari umpan membelah lautan, prahara rumah tangga hingga dan masih banyak lainnya. Banyak yang menyukai juga dengan gaya bung Valen yang seperti itu, namun tak sedikit juga yang tak suka.

Valentino Simanjuntak lahir di Jakarta pada tanggal 11 Juli 1982. Ia bukan hanya dikenal sebagai seorang komentar saja.

Ia adalah seorang pengacara dan juga seorang pengajar komunikasi. Pembawaanya yang penuh percaya diri adalah salah satu buktinya. Jadi apa yang ia lakukan sudah pasti tak akan melanggar hukum.

Karena statusnya yang sebagai pengacara itulah, ia bahkan berani menggugat berbagai akun twitter yang mencelanya berlebihan. Ia juga memiliki agama Kristen yang sangat taat beribadah juga. 

Awal Perjalanan Karir dan Bahasa Hiperbola

Awal karir ia di dunia komentator bola itu pada tahun 2006 silam. Namun, namanya melambung kala menjadi pemandu jalannya piala AFF tahun 2009.

Jadi di tahun 2006 hingga 2009 gaya komentatornya itu biasa saja layaknya sepakbola Inggris. Mungkin bosan dengan gaya tersebut, pada tahun 2009 ia meminta agar mengganti gayanya tersebut.

Pada piala AFF tahun 2009 itulah ia mulai mengganti gaya komentarnya lebih atraktif layaknya di Amerika Latin. Perubahan gaya yang mencolok inilah yang membuat namanya bersinar.

Kata-kata seperti Jebret, Ow-ow-ow dan lain sebagainya dimulai pada tahun 2009 ini. Hingga kini Valentino Simanjuntak tetap aktif menjadi komentator bola terutama di siaran Indosiar.

Kritikan Dari Netizen

Dengan pembawaan yang berbeda dari Valentino Simanjuntak dalam membawakan acara, menimbulkan pro dan kontra. Ada yang suka dan baik-baik saja namun tak sedikit merasa terganggu juga.

Hingga puncaknya sebelum pertandingan perempat final piala menpora 2021 kemarin. Kala Bali United merasakan terganggu jika bung Valen ini menjadi komentatornya.

Reaksi Netizen juga sangat berlebihan menanggapi hal tersebut. Bahkan, menurut Valentino Simanjuntak ada beberapa akun yang memberikan komentar di luar batas.

Salah satu yang akan dilaporkan adalah @siaranbolalive. Memang kata-katanya terlalu berlebihan menurut Bung Valen ini.

Ia pun mengatakan sedang memonitoring 30 akun lainnya yang akan dilaporkan. Valentino berharap ada itikad baik dari beberapa akun tersebut sebelum laporannya masuk ke kepolisian.

Namun, beberapa netizen juga tak setuju dengan yang dilakukan Valentino Simanjuntak. Beberapa netizen mengungkapkan bahwa bung Valen ini tidak mau menerima kritikan.

Profil Valentino Simanjuntak yang penuh semangat ini ada baiknya kita dukung dan beri masukkan jika merasa tak enak. Jangan malah menghina kepada orang-orang yang sedang berkarya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *