Di Kampung Batik, Istri Bupati Garut Pamit: Maaf Bila Ada Salah Ketika Menjabat 2 Periode

Istri Bupati Garut
Istri Bupati Garut, Diah Kurniasari/Ist

Politika, GARUT: Diah Kurniasari selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut yang juga istri Bupati Rudy Gunawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.

Dalam momen Peresmian Kampung Batik di Kampung Paledang Ciledug, Kelurahan Kota Kulon, Kabupaten Garut pada Jumat (19/1/2024), ia berpamitan karena akan segera menyelesaikan jabatannya.

Bacaan Lainnya

Diah mengungkapkan, ia bersama suaminya Rudy Gunawan yang juga sebagai Bupati Garut, akan habis masa jabatannya beberapa hari ke depan. Untuk itu dirinya pun pamit sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Garut.

“Saya mohon maaf lahir dan batin, apabila ada salah ketika dua periode menjabat sebagai Ketua Dekranasda Garut,” kata dia.

Istri Bupati Garut ini juga menekankan pentingnya mengangkat potensi daerah, khususnya dalam bidang batik Garutan, sebagai salah satu yang tidak kalah bagusnya dengan daerah lain di Indonesia.

“Dekranasda Kabupaten Garut harus menjadi barometer di Jawa Barat. Kami memiliki potensi yang melimpah di sini, salah satunya adalah batik Garutan yang memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Kita perlu memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi ini,” kata dia.

Ia menyoroti keindahan dan kekayaan motif batik Garutan, serta menggarisbawahi peran Dekranasda dalam memajukan industri kreatif lokal.

Diah berharap agar Dekranasda dapat menjadi penggerak utama dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah, dengan mengoptimalkan produksi dan pemasaran batik Garutan.

Maka dari itu, pihaknya juga meresmikan Kampung Batik, yang nantinya akan menjadi pusat batik di Kabupaten Garut. Ia percaya bahwa melalui upaya bersama, baik dari masyarakat maupun Pemerintah, bisa menjadikan Kampung Batik ini sebagai destinasi unggulan dalam industri batik.

Ia menyampaikan harapannya kepada dinas terkait untuk terus mempromosikan kawasan tersebut. Langkah ini diambil dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan mendukung perkembangan industri batik lokal.

Ketua Dekranasda menyoroti pentingnya peran promosi dalam membangun citra positif dan meningkatkan daya tarik Kampung Batik. Dia menekankan bahwa upaya ini tidak hanya dapat mengundang para wisatawan, tetapi juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *