DPP Golkar Temukan Dugaan Kecurangan Dalam Perhitungan Suara Pilkada Tasik

dpp golkar
MQ Iswara Foto: Sakata.id

POLITIKA, Jakarta: Hasil perhitungan secara cepat (Quick Caunt) Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang merilis pasangan nomor 4 yaitu Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz keluar sebagai peraih suara terbanyak dengan 34,0 persen. Disusul kandidat petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin, nomor urut 2 dengan Raihan 31,2 persen. Kemudian nomor 1, Azies Rismaya Mahpud-Haris Sanjaya, 23,2 persen dan nomor urut 3, Cep Zam Zam-Fadil Karsoma, 11,6 persen.

Namun hasil dari Quick Caunt berbeda dengan yang dikeluarkan KPU Kabupaten Tasikmalaya. Secara perhitungan manual (Real Caunt) yaitu kandidat petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin unggul tipis atas pasangan Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz.

Bacaan Lainnya

Menyikapi hasil yang berbeda tersebut, DPP Golkar sebagai partai pengusung pasangan Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz langsung melakukan investigasi. Hasilnya menemukan banyak kejanggalan dan dugaan kecurangan yang dilakukan oknum-oknum tertentu.

“Dalam investigasi tersebut ditemukan beberapa kejanggalan dan ditenggarai adanya oknum-oknum yang sengaja ingin melakukan kecurangan. Kita sedang inventarisir beberapa kejanggalan tersebut dan kita akan proses secara hukum. Hal lain sudah kami laporkan ke Bawaslu,” ungkap Ketua Pemenangan Pilkada Jawa I DPP Partai Golongan Karya (Golkar), MQ Iswara, Minggu (13/12).

Dalam perjalanan perhitungan awal secara real caunt oleh KPU 9 Desember 2020 pasangan no 4 Iwan Saputra – Iip Miftahudin Paoz yang diusung oleh Golkar, PKB, PKS, Nasdem, Hanura mendapat perolehan tertinggi 32%. Disusul petahana Ade Sugoanto – Cecep Nurul Yakin yang diusung PDIP hanya memperoleh 28,24%.

Keadaan menjadi memanas manakala KPU Tasikmalaya menghentikan server tabulasi atas arahan Polres Tasikmalaya karena kerumunan massa saat pandemi Covid 19. Namun, belum berselang 1 jam ketika server tabulasi dinyalakan kembali oleh KPU, posisi perolehan berubah. Dimana posisi paslon nomor 2 dari 28,24 menjadi 33% berbeda tipis 0,08% dengan Paslon no.4 yaitu 32,12%.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Polhukam DPP Golkar, Syamsul Hidayat menegaskan langkah yang dilakukan KPU Kabupaten Tasikmalaya telah memicu reaksi dari berbagai lapisan masyarakat.

Himbauan Agar Tetap Netral

Dengan demikian, dia menghimbau supaya KPU Kabupaten Tasikmalaya sebagai pelaksana Pilkada untuk netral dan bersungguh-sungguh menjaga suara rakyat yang sudah diamanahkan dalam prosesi Pilkada. dimana dalam pleno tingkat Kecamatan perolehan suara Paslon Iwan-Iip memperoleh suara lebih signifikan.

“KPU Kabupaten Tasikmalaya untuk tidak mencederai pesta demokrasi, suara rakyat jangan sampai dinodai karena kepentingan lain, untuk itu KPU Kabupaten Tasikmalaya untuk bersikap fair play dan tidak main mata, kami meminta KPU Provinsi Jabar dan KPU pusat untuk memantau kinerja Komisioner KPU Kabupaten Tasikmalaya,” tegasnya.

Dan tindakan yang telah merugikan paslon nomor 4, lanjut Syamsul, seluruh partai pengusung Iwan Saputra-Iip Miftahul Paoz akan melaporkan ke DKPP dan apabila terdapat unsur pidana maka akan dilanjutkan ke ranah hukum.

“Sekali lagi kami menghimbau kepada KPU Kabupaten Tasikmalaya untuk fair play dan tidak mencederai Demokrasi dan melukai hati rakyat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *