Nih, Koruptor yang Rugikan Negara hingga Triliunan Rupiah

Koruptor

HUKUM, SAKATA.ID : Koruptor yang mencuri uang di Indonesia masih banyak yang berkeliaran. Jumlahnya juga tidak sedikit. Padahal mereka sudah merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Saat ini, tersangka korupsi yang sedang ramai dibicarakan adalah Djoko Tjandra. Dia merupakan mantan direktur utama (dirut) PT Era Giat Prima.

Bacaan Lainnya

Djoko menjadi buronan pada kasus dugaan korupsi pengalihan hak tagih piutang Bank Bali yang menyebabkan negara rugi Rp546 miliar.

Masih banyak lagi buronan dugaan kasus korupsi yang merugikan negara bahkan hingga triliunan rupiah.

Pertama Eddy Tansil

Tan Tjoe Hong alias Tan Tju Fuan alias Eddy Tansil begitu melegenda. Meskipun saat ini sudah mulai terlupakan publik.

Koruptor
Eddy Tansil

Dia bukan pejabat negara. Tetapi korupsinya gila-gilaan.

Dirut Golden Key Group ini menjarah uang negara hingga Rp 9 Triliun. Korupsi Edi Tansil berawal dari pemberian kredit oleh Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) kepada perusahaannya itu.

Namun pemberian utang pada tahun 1991 itu dengan cara ilegal dan malah jadi malapetaka bagi negara. Kreditnya macet, negara menjadi rugi.

Lebih parahnya lagi, Eddy Tansil kabur dari dalam tahanan Cipinang setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhi hukuman 20 tahun penjara kepadanya.

Sjamsul Nursalim

Sjamsul Nursalim yang mempunyai nama Tionghoa Liem Tjoen Ho telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Karena ulahnya, negara dirugikan hingga Rp4,58 Triliun.

Bos PT Gajah Tunggal itu masih berkeliaran. Keberadaan koruptor kelas kakap ini, menurut informasi, sedang di Singapura.

Dia masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2019.

Kemudian, Bambang Sutrisno

Selain Sjamsul Nursalim, koruptor yang menyelewengkan BLBI itu adalah Bambang Sutrisno.

Mantan komisaris Bank Surya itu merugikan negara hingga Rp1,5 triliun. Dia koruptor sudah divonis hukuman penjara seumur hidup, tapi masih berkeliaran.

Dan banyak lagi daftar koruptor

Dari data Indonesia Corruption Watch (IC) pada 2019 lalu. Ada 40 nama koruptor kelas kakap yang masih buron sejak 1996-2018.

Kepolisian

1. Honggo Wendratmo (kasus kondensat Pertamina)

2. Anton Tantular (kasus Century)

3. Hendro Wiyanto (kasus Century)

4. Dewi Tantular (kasus Century)

5. Hendra Lee (korupsi Bank Global)

6. Budianto (korupsi Bank Global)

7. Amri Iriawan (korupsi Bank Global)

8. Rico Santoso (korupsi Bank Global)

9. Irawan Salim (korupsi Bank Global)

10. Lisa Evijanti (korupsi Bank Global)

11. Hendra Liem (korupsi Bank Global)

12. Gunawan (menyewa aset BPPN)

13. Irawan Haryono (menyewa aset BPPN)

14. Setiawan Haryono (menyewa aset BPPN)

15. Hendrawan Haryono (menyewa aset BPPN)

16. Robert Dale Mc. Cuthen (pembangkit listrik tenaga panas bumi)

17. Maria Pauline Lumowa (koruptor pembobolan Bank BNI)

18. Alfan Susanto (penempatan investasi Askrindo)

Kejaksaan

19. Adelin Lis (perambahan hutan di Mandailing Natal, Sumut)

20. Yusuf Rumatoras (kredit macet Bank Maluku Utara)

21. Soedirjo Aliman (kasus penyewaan lahan negara)

22. KKT (Kasus korupsi Jaringan Komunikasi PT. Telkom Div. Regional Sulawesi Selatan)

23. Lidya Muchtar (korupsi BLBI)

24. Hendra Rahardja (korupsi BLBI)

25. Harry Matalata (korupsi BLBI)

26. Toni Suherman (korupsi BLBI)

27. Ede Utoyo (korupsi BLBI)

28. Eddy Junaidi (korupsi BLBI)

29. Hendro Bambang Sumantri (korupsi BLBI)

30. Nader Thaher (korupsi BLBI)

31. Agus Anwar (korupsi BLBI)

32. Eko Adi Putranto (korupsi BLBI)

33. Bambang Sutrisno (korupsi BLBI)

34. Rasat Ali Rifzi (korupsi Bank Century)

35. Eddy Tansil (korupsi Bank Bapindo)

36. Djoko S Tjandra (korupsi Bank Bali)

37. Hentje Abraham (Dana pembelian lahan dan gedung kantor cabang Bank Maluku)

38. Sukmawati Makatita (DAK Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Aru)

39. Handoko Lie (alih fungsi lahan KAI di Medan)

40. Hesham Al Waraq (koruptor kasus Bank Century)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *