Musim Kemarau, Mitigasi Diperlukan Untuk Atasi Krisis Air

Musim Kemarau Krisis Air Bersih.foto:google.com

Sains:- Musim kemarau tahun ini ditengarai akan lebih panjang dari sebelumnya. Upaya pencegahan krisis air atau kekeringan harus sudah dipersiapkan.

Pakar Air Tanah yang juga Dosen Teknik Geologi Universitas Soedirman Purwokerto Adi Candra mengatakan salah satu yang harus disiapkan menjelang musim kemarau adalah upaya mitigasi.

Bacaan Lainnya

Dia mengingatkan, dalam menjalankan upaya mitigasi ini seluruh komponen harus terintegrasi. Terlbih di beberapa daerah yang rawan kekeringan dan krisis air.

“Jangan tunggu dulu musim kemarau datang, ini harus dipersiapkan menjelang musim, bagusnya sih pada saat musim hujan,” kata Adi Candra, Minggu (30/8/2020).

Air yang lebih saat musim hujan dan terbuang ke sungai harusny dialirkan ke tempat-tempat penampungan dengan berbagai cara. Sumur-sumur yang tidak lagi digunakan lebih baik diperbaiki dan dimanfaatkan sebagai penampungan. Buat pula sumur-sumur resapan yang baru. Atau dengan membuat embung-embung walaupun dalam ukuran kecil.

“Setiap tipologi dan karakteristik wilayah kan berbeda-beda. Persiapan dengan berbagai cara sebelum kemarau datang ini bisa disesuaikan dengan tipologi wilayahnya,” kata Adi.

Pemanfaat air dikala musim hujan paling tidak bisa membantu menyiapkan cadangan aor yang pada saat musim kemarau bisa dimanfaatkan dan berharga.

Perhitungan kebutuhan air bersih secara rinci juga harus sudah dipetakan. Berapak kubik untuk berapa jumlah penduudk. Berapa jumlah curah hujan yang turun dan meresap ke dalam tanah, serta perhitungan-perhitungan lainnya.

Keseimbangan stok dan pasokan air bila dikelola pada saat musim hujan, itu akan bisa digunakan kapanpun, krisis air paling tidak sudah bisa disiasati penanganannya sejak awal.

Adi melihat selama ini air pada musim hujan belum termanagerial dengan baik. Bahkan dia melihat curah hujan tidak terserap terbukti dengan terjadinya banjir melalui luapan sungai. Ada luapan atau kelebihan air yang kemudian menggenang lalu munculah potensi banjir dari sana.

Sebaliknya saat musim panas tiba, sumber air berukurang drastis bahkan menyebabkan kekeringan yang fatal di beberapa daerah.

Upaya mitigasi secara menyeluruh untuk menyiasati kekeringan perlu dilakukan setiap pemerintah di daerah masing-masing.Hal ini agar pencadangan air bisa menjadi solusi disaat musim kering.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *