PDIP dan PKS Mengulang Koalisi Merah Putih di Pilkada Ciamis 2024 ?

oppo_0

Politika, Ciamis, Sakata.id:- Koalisi PDI Perjuangan dan PKS pernah terjadi di Pilkada Ciamis 2008. Pilkada tersebut merupakan Pilkada pertama dengan sistem pemilihan langsung oleh rakyat.

Kesolidan PDI Perjuangan dan PKS dalam koalisi merah putih, saat itu teruji dengan mengusung pasangan calon bupati / wakil bupati Ciamis Jeje Wiradinata (Kader PDIP) dan Husin Al Banjari (Kader PKS).

Bacaan Lainnya

Kendati tak berhasil memenangkan perhelatan, Koalisi Merah Putih meraih suara yang ditargetkan sebanyak 31,8 %.

Pada saat itu Koalisi Merah Putih menargetkan 30 % suara dengan memprediksi pasangan yang diusung PPP dan Demokrat (Yoyo-Irman B Kusuma) akan meraih suara 15%, dan pasangan Petahana yang diusung Golkar, PAN, PKB dan PBB yakni Engkon Komara – Iing Syam Arifin diprediksi meraih 28% suara.

Namun prediksi meleset, Yoyo-Irman hanya mampu memperoleh 5% suara, dan Engkon Komara – Iing 38,9% suara.

Histori Koalisi PDIP dan PKS dalam Pilakda Ciamis 2008 tersebut dibeberkan Ketua DPC PDI Perjuangan Ciamis Nanang Permana, pada Safari Politik jelang Pilkada Ciamis 2024 di Kantor DPD PKS Ciamis, Selasa (30/4/2024).

“Kita (PDIP-PKS) pernah koalisi, dari sisi perjuangan kita tidak kalah. Kita sangat solid saat itu dan mencapai target.

Hanya hitung-hitungan pasangan yang dari PPP dan Demokrat (Yoyo-Irman B Kusuma-red), yang kita perkirakan akan mendapat 15% malah dapat 5%,” kata Nanang.

Pilkada 2008 menjadi jejak politik dimana PDIP dan PKS pernah menjadi lawan kuat petahana.

Nanang mengatakan, probabilitas terjadinya koalisi PKS dan PDIP pada Pilkada Ciamis 2024 sangat tinggi.

“Kemungkinan koalisi lagi sangat tinggi, PKS dan PDIP sama-sama anak bangsa, dan kita bukan partai odong-odong, yang dengan mudah menyewakannya kepada orang lain,” kata Nanang, yang diamini langsung Ketua DPD PKS Ciamis Arif Anwar Budiman.

Menurut Arif, apa yang dikatakan Ketua DPC PDIP Ciamis itu benar, memang ada masa lalu PDIP dan PKS di Pilkada Ciamis, terkait koalisi masih bisa terjadi.

“Koalisi mungkin saja terjadi. Soal figur yang diusung itu kita lihat prosesnya nanti, kemungkinan – kemungkinan bisa saja terjadi,” kata Arif.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *