Puting Beliung Hantam Komplek Olahraga Dadaha Tasikmalaya, Satu Orang Terluka

Komplek Olahraga Dadaha
Pohon Tumbang di Komplek Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya/Ist

Regional, TASIKMALAYA: Angin puting beliung melanda komplek Olahraga Dadaha, Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya pada Sabtu (27/1/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Akibatnya, sejumlah pohon trembesi tumbang dan beberapa yang tumbang menimpa satu unit mobil dan becak.

Bacaan Lainnya

Dalam kejadian tersebut, seorang tukang becak, Ayat Tajudin (20) warga Cigarunggang, Desa Sumberjaya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Dia mengalami luka-luka di bagian tangan kiri.

Dan becak miliknya pun mengalami kerusakan parah, sementara mobil yang tidak diketahui pemiliknya, hanya mengalami kerusakan ringan.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan anggota Kepolisian Polsek Cihideung merespon laporan pohon tumbang, langsung mendatangi lokasi untuk mengevakuasi pohon tersebut.

Korban, Ayat Tajudin, mendapatkan perawatan dari petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan Sicetar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya. Ayat menyatakan bahwa sebelum pohon tumbang, ia mendengar suara patahan dari pohon tersebut.

Dikutip Inews, Ayat mengungkapkan bahwa sesaat sebelum kejadian ia mendengar bunyi keretek, dia pun langsung berlari, dan hanya mengalami luka ringan.

Ia juga mengungkapkan bahwa becaknya yang senilai Rp1,5 juta, yang digunakan setiap hari untuk mencari rezeki. Namun kini mengalami rusak parah akibat puting beliung di komplek Olahraga Dadaha.

Ayat berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya melalui dinas terkait dapat memberikan bantuan segera.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menyatakan bahwa kebencanaan akibat hujan deras dan angin kencang tidak hanya terjadi di komplek olahraga Dadaha, tetapi juga ada 5 titik lokasi kebencanaan lainnya di Kota Tasikmalaya.

Pihaknya telah menangani 5 titik lokasi kebencanaan. Dua titik pohon tumbang, satu di jalan SKP dekat Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kedua di Dadaha.

Selain itu, lanjutnya, ada rendaman air dan luapan sungai yang tidak menampung air di musim hujan dengan intensitas tinggi.

Ucu menyampaikan keprihatinan terhadap korban dan becak yang rusak berat, namun menyatakan bahwa mereka dapat menangani situasi tersebut dan akan mengantarkan korban ke rumahnya.

Insiden ini menunjukkan pentingnya respons cepat dari petugas dan kewaspadaan masyarakat saat cuaca ekstrem.

Khusus Wilayah Dadaha, menurut Ucu, memerlukan perhatian khusus terkait potensi pohon tumbang.

BPBD telah memetakan potensi bahaya seperti pohon tumbang, dan ia menekankan perlunya sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk mengantisipasinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *