Cegah Kerumunan, Pemkot Tasik Tutup Fasilitas Umum

covid
Salah satu sarana umum di Kota Tasikmalaya ditutup. Foto: Fauzi SAKATA.ID

REGIONAL, TASIKMALAYA: Guna mencegah terjadinya kerumunan saat hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2021.

Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengimbau warganya untuk tidak bepergian menjelang libur perayaan natal dan tahun baru. Dikarenakan lonjakan kasus positif covid-19 di Kota Tasikmalaya sangat tinggi.

Bacaan Lainnya

Sejumlah tempat rekreasi dan wisata maupun fasilitas umum di Kota Tasikmalaya, memutuskan untuk tutup sementara selama dua pekan.

Hal ini di lakukan berdasarkan hasil evaluasi beberapa hari kebelakang, banyak pengunjung objek wisata maupun para pedagang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Pasalnya, kasus penyebaran covid-19 di kota Tasikmalaya masih mengalami peningkatan.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengaku, sampai saat ini Pemkot Tasik berupaya menekan angka penambahan kasus yang sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi mengenai pembubaran kerumunan.

“Untuk sementara fasilitas publik dan wisata di tutup dulu, dan nanti akan dievaluasi kembali sebagai langkah mengingatkan kepada masyarakat,” kata Ivan, kepada wartawan, Selasa (22/12/2020).

Maka dari itu lanjut Ivan, satgas penanganan covid-19 secara tegas bertindak menutup sementara sejumlah objek wisata yang ada di Kota Tasikmalaya.

Ia menambahkan, penutupan objek wisata dan ruang publik ini akan dievaluasi pemerintah, jika nanti dibuka kembali protokol kesehatan harus dipatuhi dan diterapkan oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil evaluasi satgas covid-19 pada hari minggu kemarin, banyak orang berkerumun baik pengunjung maupun pedagang.

“Dan nanti kalo kita buka lagi tolong protokol kesehatan diterapkan dan jauhi kerumunan,” kata Sekda.

Selain itu pihaknya mengimbau, kepada masyarakat Kota Tasikmalaya untuk taat terhadap penerapan protokol kesehatan. Sehingga, angka terkonfirmasi covid-19 bisa kembali menurun.

Menurutnya penutupan objek wisata dan ruang publik ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi klaster natal dan tahun baru. Terutama mengantisipasi banyak orang yang pulang kampung.

“Mudah-mudahan dengan langkah ini masyarakat bisa tergugah kesadaranya untuk patuh terhadap ptotokol kesehatan. Sehingga situasi kembali mereda dan kita akan buka lagi,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *