Diduga Terlilit Utang, Warga Tasik Meregang Nyawa

Sejumlah Aparat Kepolisian melakukan oleh TKP di Toko ATK Jalan Cimuncang, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya. Foto: Fauzi SAKATA.ID

REGIONAL, TASIKMALAYA: Miris, diduga terlilit utang seorang pria berinisial Y (34) melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menusukan sebilah pisau di perutnya.

Namun, nahas pria pemilik Toko Alat Tulis Kantor (ATK) tersebut meregang nyawa dalam penanganan tim medis rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun SAKATA.ID dilapangan, percobaan bunuh diri itu terjadi di Toko ATK milik korban di Jalan Cimuncang, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Istri korban berinisial S (23) mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika bosnya mendatangi toko untuk menagih utang kepada korban.

“Bosnya itu datang ke toko menagih utang, terus mau mengambil mesin fotocopy. Si AA (korban-red)  langsung marah, sempat saya ingatkan untuk ucapkan istighfar,” katanya.

Pihaknya tidak mengetahui bahwa korban telah mengambil sebilah pisau, untuk digunakan menusuk perutnya sendiri dihadapan bosnya.

“Saya tidak tahu korban telah mengambil pisau, kalau saya tahu tentunya sudah saya rebut kembali pisau itu dari korban,” ucapnya.

Korban sempat mendatangi dirinya didalam kamar, kemudian korban langsung pergi ke depan toko untuk menemui bosnya.  

“Tidak berselang lama, saya dikagetkan oleh kakaknya bahwa korban telah menusukan sebilah pisau didepan bosnya sendiri,” imbuhnya.

Korban Langsung Dibawa ke Rumah Sakit

Akibat dari kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

“Yang bawa ke rumah sakit itu kakak korban bersama bosnya, namun nyawa suami saya tidak tertolong dalam perawatan tim medis,” terangnya.

Ia mengaku, tidak tahu masalah korban mempunyai utang kepada bosnya. Dikatakan S, korban baru menceritakan masalah tersebut beberapa hari sebelumnya.

“Sempat korban mengeluh mengenai utang kepada bosnya itu. Suami saya menceritakan hal itu pada hari senin lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua RW Jajang mengaku, mendapatkan informasi tersebut dari salah satu Ketua RT setempat.

“Waktu itu, saya mendapatakan informasi dari RT katanya Pak Y telah meninggal dunia,” kata dia.

Ia mengakui, tidak tahu persis asal muasal kejadian tersebut. Menurut keterangan istrinya, korban meninggal dunia saat mendapatkan penanganan medis.

“Berdasarkan informasi dari warga lainya, bahwa korban telah kedatangan bosnya. Itu informasi yang saya dapat, perihal kejadian sebenarnya saya tidak mengetahui,” jelasnya.

Terpisah, Kapolsek Indihiang Polresta Tasikmalaya Kompol Didik Rohim Hadi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Pihaknya telah menerima laporan dari warga, langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya.

“Kami mendapat laporan adanya korban melakukan dugaan bunuh diri. Setelah melakukan pengecekan ke TKP, ternyata korban sudah berada di rumah sakit,” kata Kapolsek.

Hingga berita ini diturunkan, kasus tersebut masih ditangani aparat Kepolisian Polsek Indihiang dan Satreskrim Polresta Tasikmalaya guna penyelidikan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *