Menolak Isolasi, Pasien Kabur dengan Mobil Pribadi

Regional, SAKATA.ID: Menolak isolasi, pasien terkonfirmasi Covid-19 perlu diwaspadai. Satgas penanggulangan covid kini harus kembali meningkatkan antisipasi penyebaran virus corona yang semakin melesat naik. Munculnya kasus terkonfirmasi secara signifikan menimbulkan kenaikan grafik resiko penyebaran virus di kota Banjar.

Terlebih, kasus penyebaran sudah memasuki cluster keluarga yang artinya tingkat penyebarannya sudah tinggi dan meluas. Usai cluster keluarga dari kelurahan Purwaharja dan Muktisari. Kali ini muncul cluster keluarga baru dari kelurahan Hegarsari yang terdiri dari ayah dan anak. 

Bacaan Lainnya

J (17) warga lingkungan Ciktim, kelurahan Hegarsari, seorang siswa SMA di kota Banjar terkonfirmasi positif tanpa gejala. Ia terkonfirmasi berdasarkan tes swab PCR RSUD kota Banjar pada Minggu (25/10/2020). J diduga terpapar dari sang ayah yang terlebih dahulu dinyatakan positif dan tengah menjalani isolasi di RSUD kota Banjar.

Pasien Sempat Menolak Isolasi

Dari keterangan kepala dinas kesehatan kota Banjar, Budi Hendrawan, dikatakan bahwa pasien J menolak isolasi di RSUD. Ia mengajukan option isolasi mandiri. 

“Ditemani salah satu anggota keluarganya yang merupakan seorang aparat, J bersama keluarganya justru pergi dengan mobil pribadinya. Pada saat tim medis dan Dinkes sedang menjalani koordinasi dengan satgas penanganan covid,” bebernya. 

Kepergian J bersama keluarganya yang semestinya menjalani isolasi mandiri usai ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi virus tanpa gejala. Ini menimbulkan kepanikan pada petugas covid-19 yang semula berniat menjemputnya. 

“Kami mendapat laporan dari lingkungan bahwa yang bersangkutan masih beraktivitas di luaran sejak menjalani swab. Karena memiliki kontak erat dengan ayahnya yang sudah terkonfirmasi positif. Demi mencegah penyebaran, karena hasil swab J positif, rencananya kami akan menjemput pasien untuk diisolasi. Tapi keluarganya mengajukan isolasi mandiri,” terang Budi. 

Sampai berita ini diturunkan, keluarga yang membawa pasien terkonfirmasi positif belum juga berhasil ditemukan. Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny, saat dikonfirmasi membenarkan aksi pasien terkonfirmasi positif tersebut. 

“Saya sudah koordinasikeun dengan Dandim dan Kapolsek untuk melacak keberadaan keluarga tersebut. Berbahaya membawa pasien terkonfirmasi yang semestinya menjalani isolasi agar tidak memaparkan virus ke yang lainnya,” cetusnya. (Bayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *