Pascapemilu, Kemenag RI Sampaikan Pesan Damai dari Al-Musadaddyah Garut

Al-Musadaddyah Garut
Penampilan Band Gigi di Al-Musadaddyah Garut/Ist

Regional, GARUT: Setelah gelaran Pemilu yang berlangsung pada Februari 2024 lalu, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) turut menyampaikan pesan damai pascapemilu melalui kegiatan yang dihelat di Pesantren Al-Musadaddyah Garut, Sabtu (23/3/2024).

Ribuan santri Pesantren Al-Musadaddyah Garut terpukau dengan penampilan salah satu band papan atas, Gigi, yang menghibur dengan belasan lagu rohani.

Bacaan Lainnya

Band yang digawangi oleh Armand Maulana (vokal), Thomas Ramdhan (bass), Dewa Bujana (gitar), dan Gusti Hendy (drum) sukses menghipnotis para santri yang hadir dalam acara tersebut.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari Kemenag RI ini bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya para santri, untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta menghormati hasil pemilu yang telah berlangsung.

Pesan damai yang disampaikan sejalan dengan semangat Pesantren Al-Musadaddyah Garut dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi.

Band legendaris, Gigi, membawa pesan “Peace Santren”, salah satu program yang diluncurkan oleh Kemenag RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam.

Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Agama Islam, menjelaskan bahwa kegiatan konser Gigi dengan tema Peace Santren telah diadakan di lima kota di Indonesia, termasuk Garut di Pesantren Al-Musadaddyah.

“Pesan damai yang disuarakan melalui program Peace Santren ini merupakan momen penting dalam menyikapi situasi saat ini,” ujarnya.

Konser ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk menyebarkan pesan perdamaian dan keharmonisan di tengah-tengah masyarakat, khususnya di kalangan santri.

Melalui musik, Gigi berupaya mengajak generasi muda untuk saling menghargai, menghormati, dan menjaga persatuan bangsa.

Menurut Ali, Pesantren memiliki budaya cinta damai yang kental, di mana perbedaan bukan lagi menjadi masalah besar.

Di pesantren ini pula, hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan cara yang santai melalui guyonan dan sapaan yang akrab.

“Inilah yang menjadi dasar bagi kami, di mana pesan perdamaian ini datang dari pesantren hingga mudah diterima oleh masyarakat,” ujar dia.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program “Peace Santren” akan terus disosialisasikan. Karena program ini merupakan upaya konkret dari pesantren untuk menyebarkan pesan perdamaian di tengah masyarakat.

Dengan memadukan budaya tradisional pesantren yang santun dan penuh toleransi, diharapkan pesan perdamaian ini dapat menginspirasi dan membawa manfaat yang besar bagi perdamaian di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *