Pengurus Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM Ciamis Dikukuhkan Bupati

Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM Ciamis
Pengukuhan Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM Ciamis/Prokopim

Regional, CIAMIS: Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengukuhkan pengurus Forum Pelajar Sadar Hukum dan Hak Asasi Manusia atau FPSH HAM, Kamis (16/9/2021).

Kegiatan pengukuhan itu dilaksanakan di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Ciamis. Turut hadir dalam acara Ketua Pembinaan Kesadaran Hukum Provinsi Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Herdiat mengukuhkan Aldi Ripaldi dari SMA Negeri 1 Kawali sebagai Ketua Forum Pelajar Sadar Hukum dan Hak Asasi Manusia Kabupaten Ciamis.

Sementara, untuk pengurus dan pelajar Ciamis lainnya mengikuti kegiatan ini secara virtual dari rumahnya masing-masing.

Dalam sambutannya Herdiat mengungkapkan, FPSH dan HAM ini adalah wadah pelajar untuk mendidik dan menerapkan tentang pentingnya sadar hukum dan HAM.

“Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM mempunyai peran sebagai tombak untuk menyosialisasikan kesadaran hukum dan HAM di kalangan pelajar,” kata Herdiat.

Ia berharap, para pelajar yang juga sebagai pengurus Forum Pelajar Sadar Hukum dan HAM yang baru dikukuhkan ini dapat menjadi pejuang dalam hal kesadaran hukum dan HAM di Kabupaten Ciamis.

Herdiat juga berpesan agar pengurus FPSH dan HAM Ciamis menjadi generasi yang memiliki semangat tinggi untuk memiliki kesadaran hukum dan HAM.

Serta, lanjut dia, melaksanakan kegiatan yang berkaitan hukum dan HAM dengan sinergis, berkesinambungan. Sehingga anak muda dapat menjadi harapan masyarakat di masa yang akan datang.

Dia menegaskan, generasi penerus harus memiliki fundamen yang kuat dan mental kuat, kemudian tidak mudah menyerah. Kemudian juga, harus memiliki semangat tinggi demi keberlangsungan bangsa.

Menurutnya, generasi muda adalah cermin bangsa di masa yang akan datang. 

Herdiat mengungkapkan, proses pembangunan dan berjalannya roda generasi. Maka harus diperhatikan termasuk dengan perkembangan zaman.

Kemudian di era yang serba digital ini, kata Herdiat, pelajar di Ciamis memiliki tantangan yang berbeda dengan situasi masa lalu. 

Saat ini, lanjutnya, digitalisasi memperluas sekaligus mempersempit interaksi. 

Ia menilai, dengan adanya modernisasi membuat banyak anak muda yang terhanyut di dunia maya. Sehingga mereka lupa dan tidak terlibat langsung secara nyata ke masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *