Sejumlah Penghuni Rumah di Karangsari Maleber Ciamis Selalu Khawatir Longsor

Karangsari Maleber Ciamis
Sejumlah Warga Karangsari Maleber Ciamis Khawatir Longsor/Ilustrasi Longsor

Regional, CIAMIS: Tebing yang berada di Lingkungan Karangsari, Kelurahan Maleber, Kabupaten Ciamis kerap longsor setiap turun hujan.

Sedikitnya, sudah lima kali tebing setinggi 5 meter dengan panjang 30 meter itu mengalami longsor.

Bacaan Lainnya

Di sekitar tebing tersebut terdapat sejumlah rumah yang kapan saja bisa menjadi korban bencana alam longsor.

Salah satunya adalah Yayah. Ia merupakan penghuni rumah di lokasi tebing itu. Setiap turun hujan, Yayah bersama keluarganya selalu merasa was-was.

Apalagi saat malam hari dan terjadi hujan. Dia sering tak bisa tidur lantaran berjaga-jaga, takut jika tebing yang berada di depan rumahnya ini ambrol.

“Setiap turun hujan, apalagi kalau malam hari, kami sekeluarga tidak bisa tidur. Kami harus siaga. Takut tebing yang ada depan rumah kami ambrol,” kata dia pada Rabu (10/5/2023)

Yayah merasa, setiap hari nyawanya terancam. Pasalnya, tebing itu rawan longsor. Jarak rumah Yayah ke tebing tersebut pun cukup dekat.

“Jaraknya saat ini semakin mendekati bangunan rumah, karena sudah beberapa kali ambrol tebing jadi lebih mendekat,” katanya.

Ia mengungkapkan, tebing di Karangsari Maleber, Ciamis ini sudah lima kali ambrol. Jadi, bibir tebing semakin mendekat dan kini jaraknya hanya beberpa puluh sentimeter saja.

“Kalau dihitung, hingga saat ini sudah lima kali ambrol. Jadi bibir tebing itu jaraknya semakin dekat dengan bangunan rumah saya. Sekarang tinggal beberapa puluh sentimeter saja,” ucap Yayah.

Sementara itu, Ketua RW 10 Lingkungan Karangsari, Kecamatan Ciamis Hermawan mengaku, sudah melaporkan kondisi tebih itu ke pihak Kelurahan Maleber.

Ia juga membenarkan bahwa tebing yang dekat dengan rumah Yayah itu sudah beberapa kali ambrol. Pihaknya, membutuhkan penahan tebing agar tak memakan korban jiwa.

“Kejadian tebing itu ambruk bukan hanya kali ini saja. Tetapi sudah beberapa kali terjadi. Kami membutuhkan bronjong untuk menahan tanah, supaya tebing itu tidak longsor lagi,” ungkap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *