Wakil Walikota Banjar: PSBB Mikro Kurang Komunikasi

Wakil Walikota Nana Suryana didampingi Forkopimda Kota Banjar seusai melakukan evaluasi PSBB Mikro di Kecamatan Banjar. Foto: Bayu

REGIONAL, BANJAR: Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Mikro, Walikota Banjar Nana Suryana mengaku kurang komunikasi dari tingkat Satgas covid-19 ke tingkat bawah.

Menurut orang nomor dua di Kota Banjar, menjadi kendala dalam pelaksanaan program penanganan Covid-19 di kota Banjar. 

Bacaan Lainnya

Hal tersebut diungkap Wakil Walikota Banjar Nana Suryana, disela kegiatan monitoring dan evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Mikro di kota Banjar.

Nana menuturkan, monitoring ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi program penanggulangan covid di Kota Banjar. 

Pihaknya melihat masih terdapat kendala dalam hal komunikasi dan koordinasi, dari tingkat Satgas covid-19 kota ke tingkat di bawahnya.

“Sebetulnya hanya komunikasi yang kurang intens, namun secara teknis sudah berjalan,” ucapnya

Ia menambahkan, sebagai solusi mengantisipasi kendala yang dihadapi, dirinya sudah mendapatkan saran dan masukan yang bermanfaat dari semua pihak.

“Hal ini bertujuan agar pelaksanaan program penanggulangan covid berjalan optimal. Hasil evaluasi yang dilakukannya akan dibahas lebih lanjut,” terangnya.

Sementara itu, Camat Kota Banjar Asep Yani Taruna mengakui kerap mendapat kendala dilapangan. Namun, hal tersebut sudah disampaikan secara langsung pada pertemuan ini.

Asep berharap, pemerintah dan satgas tingkat kota, dapat memberikan solusi terkait kendala yang dihadapinya. 

“Saat ini dari tujuh desa/kelurahan yang masuk di wilayah Kecamatan Banjar ada tiga berstatus zona merah, yakni Desa Balokang, Kelurahan Banjar, dan Kelurahan Mekarsari.

“Semoga penanganan covid, khususnya di Kecamatan Banjar dapat terkendali,” harapnya.

Wakil Walikota Banjar (kedua dari kanan) mengunjungi salah satu rumah terkena musibah di Desa Balokang. Foto: Bayu

Warga Desa Balokang Tertimpa Pohon, Wakil Walikota Banjar Berikan Bantuan

Ditempat terpisah, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan salah satu rumah warga milik Muntia (53) warga Dusun Cibeureum Rt 04 Rw 02, Desa Balokang, roboh tertimpa pohon kelapa beberapa waktu lalu.

Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa maupun luka. Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Akibat musibah tersebut, Wakil Walikota Banjar Nana Suryana bersama Forkopimda Kota Banjar memberikan bantuan kepada keluarga korban.

Hal tersebut dilakukan saat Wakil Walikota Banjar melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi PSBB Mikro di Kecamatan Banjar.

Wakil Walikota Banjar Nana Suryana mengatakan, bahwa pemerintah akan membantu proses perbaikan rumah korban bencana alam secepatnya. 

“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah tentunya. Untuk itu kami akan berupaya memperbaiki rumah korban, agar bisa ditempati kembali,” ucap Nana.

Dirinya juga menghimbau, dimusim penghujan saat ini para warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.

“Bencana alam sulit diprediksi. Untuk itu, kepada seluruh warga masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana,” terangnya.

Saat ini, keluarga Muntia korban musibah tertimpa pohon kelapa tersebut, mengungsi di rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut informasi yang dihimpun SAKATA.ID, rumah korban merupakan salah satu warga Kota Banjar yang menerima program rumah tidak layak huni (rutilahu).

Sementara itu, Muntia berharap bantuan dari pemerintah segera dapat terealisasi. Dikarenakan didinya tidak mempunyai harta benda selain rumah yang tertimpa musibah.

“Sekarang ikut sama anak, mudah-mudahan rumah ibu bisa dibangun lagi,” harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *