Ulama Panjalu Dukung Revitalisasi Kawasan Wisata dan Kecam Hoaks Aktivis asal Tasikmalaya

Ulama Panjalu
Sejumlah Ulama di Panjalu Kecam Keras Penyebaran Informasi Palsu oleh Asep Devo/Ist

Regional, CIAMIS: Ulama Desa Panjalu, Kabupaten Ciamis, menyatakan dukungannya terhadap rencana revitalisasi kawasan wisata Situ Lengkong.

Mereka juga mengecam penyebaran berita palsu atau hoaks yang dilakukan oleh seorang aktivis asal Kota Tasikmalaya.

Bacaan Lainnya

Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah video oleh KH. Acep Mas’ud didampingi KH. Burhan Mutaqin Imam, Ketua DKM Masjid Besar Panjalu, serta para ulama dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam keterangan tersebut, para ulama menyoroti pentingnya revitalisasi sehingga harus segera dilaksanakan agar bisa dinikmati warga Panjalu dan sekitarnya.

Penataan Kawasan Wisata di Panjalu juga dinilai sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Panjalu.

Para ulama ini juga mengecam keras tayangan video dan kritikan salah seorang yang menamakan diri seorang aktivis Lembaga Penyelamatan Lingkungan Hidup Indonesia-Kawasan Laut Hutan Industri, dikenal Asep Devo.

Sebelumnya, AD ini mengkritik pembangunan yang dilakukan di Kawasan Wisata Situ Lengkong Panjalu dalam bentuk video yang diunggah ke media sosial YouTube beberapa pekan lalu.

Kritikan tersebut dianggap hoaks lantaran berisi tuduhan yang tak disertai dengan bukti dan data fakta. Akhirnya, berujung saling lapor ke Mapolres Ciamis.

“Selaku warga Desa Panjalu dan bagian dari kepengurusan MUI Desa Panjalu dan lembaga kepengurusan yang ada di Panjalu. Secara penuh mendukung rencana pembangunan revitalisasi Kawasan Wisata Situ Lengkong Panjalu,” ujar KH. Acep Mas’ud dikutip SAKATA.ID pada Rabu (14/6/2023).

Para tokoh ulama itu pun menghendaki agar pembangunan itu segera dilaksanakan. Namun, sayangnya, di tengah-tengah perjalanan penyelenggaraan revitalisasi ini muncul informasi yang tidak mendasar. Hingga membuat geram warga Panjalu.

“Di tengah-tengah perjalanan akan dibangunya revitalisasi pembangunan Situ Lengkong, ada hoaks-hoaks (informasi) yang sangat tidak mendasar, sehingga membuat geram warga masyarakat Panjalu,” lanjut dia.

Dia menegaskan, ulama dan masyarakat Panjalu mengecam keras penyebaran informasi yang tidak berdasar dengan fakta.

“Kami sangat mengecam keras hoaks-hoaks yang tidak berdasar dan tidak adanya data dan fakta yang jelas. Mudah-mudahan ini sebagai bukti, wujud kepedulian dari masyarakat Panjalu, terima kasih,” pungkas KH Acep.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *