Iwan Saputra : Pelaksanaan Pilkada Tasikmalaya Penuh Kejanggalan

Politika, TASIKMALAYA : Calon Bupati Tasikmalaya Iwan Saputra menuding, ada kecurangan di dalam proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Melalui siaran persnya, Iwan mengungkapkan bahwa melalui Pilkada, ia bersama para pendukungnya telah sama-sama berjuang dalam menunaikan harapan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Bahwa pihaknya juga sangat menghormati setiap tahapan pelaksanaan Pilkada Tasikmalaya.

Supaya berjalan secara baik dan sesuai dengan norma serta azas demokrasi.

Namun sayangnya, kata Iwan, apa uang dia dapat dan saksikan, perjalanan Pilkada Tasikmalaya banyak sekali kejanggalan.

“Diantaranya, tentang proses pengambilan suara, dan pengalihan suara,” ujar Iwan, Senin (14/12).

Selain itu, ada pula kecurangan yang berbentuk pengarahan dari aparatur desa, punduh, dan oknum-oknum BPD. 

Iwan menyebut, para aparatur desa itu yang memberikan uang kepada masyarakat untuk mencoblos pasangan tertentu.

Kemudian, ujar Iwan, adanya dugaan pemanfaatan dana Covid-19 serta dana hibah. Yang digunakan untuk menggiring masyarakat untuk mencoblos salah satu pasangan calon Bupati Tasikmalaya.

Dan bahkan, ungkapnya, ada kejanggalan di pihak penyelenggara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tasikmalaya. 

Iwan juga menyebut kejanggalan terjadi sampai ke tingkat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Iwan menegaskan, seharusnya setiap kejanggalan menjadi catatan Bawaslu. Namun nyatanya, kata Iwan, setiap dugaan pelanggaran tidak tercatat Bawaslu.

Iwan menilai, ketika proses di pelaksanaan Pilkada penuh dengan kejanggalan dia mengaggap proses demokrasi di Tasikmalaya tidak berjalan baik.

Karenanya, dia tidak akan menerima hasil keputusan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Karena proses pelaksanaan Pipkada Tasikmalaya yang tidak baik. Kami menilai banyak keluar dari aturan. Kita tentunya tidak akan menerima hasil yang dikeluarkan oleh KPU,” ujar dia.

Menurut Iwan, ia dan para pendukungnya tidak ingin Bumi Sukapura yang dilandasi Visi Religius Islami, tapi menghalalkan segala cara untuk mendapat kekuasaan.

“Kita akan menegakkan kebenaran. Kita akan melawan setiap kecurangan,” tegas Iwan Saputra.

Dia menyayangkan, setiap dugaan kecurangan di pelaksanaan Pilkada Tasikmalaya tidak pernah menjadi catatan pihak Bawaslu.

“Tidak pernah ditindaklanjuti. Dan tidak pernah diluruskan oleh Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya,” tegasnya.

Tentunya, lanjut Iwan, hal ini sangat melukai dia dan para pendukungnya. Karena itu, mereka akan melawan semua dugaan kecurangan demi menegakkan keadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *