Pasien RSJ Lebih Banyak Laki-Laki Ketimbang Perempuan, Kenapa?

Pasien RSJ Lebih Banyak Laki-Laki
Ilustrasi Pasien RSJ/Net

Lifestyle, SAKATA.ID: Sebuah fakta menunjukkan bahwa pasien RSJ (Rumah Sakit Jiwa) lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan.

Salah satu faktor seseorang mengidap gangguan jiwa adalah tekanan serta beban hidup yang berat. Hal inilah yang biasanya paling sering dirasakan oleh laki-laki.

Bacaan Lainnya

Lantaran beban dan tanggung jawab dari seorang laki-laki lebih berat. Apalagi jika ia sudah berkeluarga alias menjadi kepala rumah tangga.

Sayangnya, jika laki-laki mengalami stres, mereka lebih memilih untuk memendam segala masalah dalam hidupnya. Sehingga, itu dapat berakibat fatal. Karena beban pikiran itu semakin lama semakin besar, dan bisa membuat depresi.

Berbeda dengan laki-laki, bagi seorang wanita, biasanya mengurangi depresi dan berbagai tekanan lainnya dengan mengekspresikan kondisi psikologi agar beban tersebut berkurang. Seperti dengan cara menangis, berteriak, dan mencurahkan (curhat) isi hati dn beban pikirannya kepada orang terdekat seperti keluarga atau sahabat.

Perilaku seerti itu biasanya tidak berlaku untuk laki-laki, kebanyakan dari memilih untuk memendamnya.

Hingga kondisi laki-laki yang memiliki beban berat itu tak bisa diekspresikan dan bertambah terus beban pikirannya.

Karenanya, ada yang menemukan fakta bahwa Pasien RSJ Lebih Banyak Laki-Laki Ketimbang Perempuan.

Padahal mencurahkan beban pikiran dengan menangis dan curhat kepada orang terdekat itu ternyata membuat suasana pikiran lebih baik.

Mungkin, bagi seorang laki-laki, menangis itu menandakan kelemahan. Padahal menangis bukan hanya untuk wanita saja. Lantaran dengan meluapkan semua perasaan dan jiwa akan menjadi lebih baik.

Adapun, tanda paling utama orang yang sedang menyimpan sebuah eprmasalhan adalah sulit berkonsentrasi dan selalu dalam kondisi tubuh yang lemas.

Nah, sebaiknya, apabila kamu melihat temanmu dalam kondisi seperti ini, mau laki-laki ataupun perempuan, jangan segan untuk menjadi tempat keluh-kesahnya.

Sebenarnya, dari penelitian World Health Organization (WHO), perempuan lebih rentan untuk terkena stress yang berujung depresi ketimbang laki-laki.

Alasannya adalah perbedaan biologis antara keduanya. Seperti yang dijelaskan Medical Daily. Bahwa perempuan memiliki hormon estrogen yang bisa memproteksi diri dari gangguan kejiwaan.

Jadi walaupun perempuan lebih rentan terkena stress, mereka cenderung dapat melewatinya dengan baik dibandingkan laki-laki.

Wajar kiranya jika terdapat fakta bahwa Pasien RSJ Lebih Banyak Laki-Laki Ketimbang Perempuan.

Perempuan pun lebih pintar dalam mengolah stress. Seperti dengan menangis atau mereduksinya dengan cara curhat kepada orang terdekat mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *