Menuju KLA, Dinas Sosial Kota Banjar Gandeng Jurnalis

Sejumlah jurnalis Kota Banjar menghadiri diskusi KLA di Kantor Dinas Sosial Kota Banjar. Foto: Bayu

REGIONAL, BANJAR: Dinas Sosial Kota Banjar menyatakan, Kota Layak Anak (KLA) di Kabupaten/Kota dengan sistem pembangunan akan menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang PPA Dinas Sosial, Kota Banjar Ika Kartikawati, saat menggelar diskusi terkait peran media dalam penyelenggaraan KLA, di Kantor Dinas Sosial Kota Banjar.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Sudah 20 Tahun Rusak, Jalan di Banjaranyar Ciamis Ini Tak Kunjung Diperbaiki

BACA JUGA: Propam Polresta Banjar Cek Puluhan Senjata Api Dinas

“Sistem pembangunan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menurut Ika, hak tersebut sesuai dengan visi dan misi Kota Banjar untuk menjadikan kota ramah anak dan responsif gender.

“Ada lima tingkatan bagi suatu daerah sebelum berpredikat KLA,” kata ia.

Ia menjelaskan, untuk menyandang predikat KLA, suatu daerah harus meraih nilai 901-1000.

BACA JUGA: Puluhan Wartawan dan Guru di Kota Banjar Divaksin Covid-19

“Kota Banjar sendiri masih berada dalam tingkatan Madya dengan nilai 700,” terangnya.

Kota Banjar Masih di Tahap Madya

Pihaknya mengaku saat ini Kota Banjar masih dalam tahap Madya.

“Kami berharap, dengan adanya peran aktif media, kami berkomitmen membawa kota Banjar naik 1 tingkat diatasnya,” ucap Ika.

BACA JUGA: Wali Kota Banjar Kunjungi Korban Pemerkosaan oleh Ayah Kandung

Dalam penyelenggaraan KLA, sambung ia, suatu media harus berperan aktif dalam suatu pemberitaan. 

Dikatakan Ika, Media juga dapat berperan sebagai sarana sosialisasi dan edukasi bagi anak. Materi penulisan dalam KLA  selain sesuai kaidah jurnalistik, juga harus layak dibaca anak.

“Bukan berarti dalam suatu daerah yang sudah berpredikat KLA, tidak ada pemberitaan terkait permasalahan perempuan dan anak,” imbuhnya.

Ika menilai, pemberitaan permasalahan perempuan dan anak ini harus dikemas, sebagai unsur yang mengandung edukasi dan sosialisasi bagi anak.

BACA JUGA: Miris, Seorang Ayah di Kota Banjar Hamili Anak Kandung

BACA JUGA: Personel Polres Banjar Jalani Vaksinasi Virus Corona

Sebagai bentuk komitmen sinergitas Dinas Sosial dan jurnalis, dalam pertemuan kali ini dibentuk kelompok kerja (Pokja) media PPA. 

“Awak media yang tergabung didalamnya, berkomitmen sebagai sarana publikasi yang ramah anak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *