Banyak Ular di Sungai Green Canyon Pangandaran, Tapi…

Green Canyon
Green Canyon Pangandaran

PANGANDARAN, SAKATA.ID : Green Canyon sudah lama terkenal sebagai wisata alam yang asri dan menawan, di Kabupaten Pangadaran Jawa Barat. Di sana kamu akan menyaksikan betapa terjaga dan lestarinya keindahan dan keutuhan alamnya.

Traveller pecinta basah-basahan sudah bisah menjelajah sungai Green Canyon dengan cara body rafting atau berenang, tanpa menggunakan perahu.

Bacaan Lainnya

Pernah Disinggahi Panji Petualang

Petualangan menjelajah sungai dengan berenang ini pernah dicoba oleh Panji Petualang, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA : Sebrang Nusakambangan, Pantai Karapyak Pangandaran Indah Memikat

Sang pawang ular ini juga ingin membuktikan benarkah kelestarian alam termasuk perlindungan terhadap satwa di dalamnya terlindungi atau tidak.

Bersama tokoh pemuda Karang Taruna Jaya Desa Sukajaya Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran, Kang Ali dan Kang Opik, Panji memulai penjelajahan dari startpoin di daerah Pamuteran Desa Sukajaya.

“Ini adalah hulunya Sungai Green Canyon, sebagai start point body rafting, ke Cukang Taneuh jaraknya kurang lebih tiga kilometer,” ujar Ali, yang memandu penjelajahan.

Pada awal turun ke sluran sungai, Panji terpukau oleh air yang jerni dimana sisi kiri dan kanannya bebatuan.

Mereka pun loncak dengan alat perlindungan. Setelah menempuh beberapa ratus meter dari titik awal, tiba-tiba terlihat ada seekor ular belang menyelinap di bebatuan.

Sang pawang yang memiliki naluri kuat pada satwa itu pun langsung mendekati lokasi, dan mencoba menangkapnya.

“Wuih…berhasil nih, ini Acrochordus Granulatus, ular Kadut belang. Luar biasa saya bisa menemukan ini di sini. Ini dekat sama muara laut ya, soalnta ular ini habitat utamanya di situ,” kata Panji.

Ular Kadut belang itu, kata Panji tidak berbisa. Jadi wisatwan tidak perlu panik ketika menjumpai ular air belang putih abu. Itu membuktikan juteru alam yang terjaga bersama habitatnya.

BACA JUGA : 4 Wisata Air Terjun Eksotik di Ciamis

“Ini (ular) makannya ikan. Mungkin tadi dia lagi cari ikan ya, ” ujar Panji.

Panji sangat salut kepada pengelola, karwna memanfaatkan alam sebagai bagian dari potensi wisata tetapi mereka tidak menganggu satwa alam di dalamnnya.

“Baik kita lanjutkan perjalanan kita, saya gak akan sampai ke Cukang Taneuh ya, sampai ke Goa Bau saja,” kata Panji. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *