Regional, CIAMIS: Eman Sulaeman, yang tinggal di Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis menghadapi perjuangan berat setelah rumahnya roboh akibat hujan deras dan angin kencang.
Kejadian tragis ini memaksa Eman untuk tinggal sementara dengan tetangganya.
Atap rumah Eman ambruk pada Minggu (28/1/2024) subuh, sekitar pukul 03.30 WIB., setelah kondisi bangunan yang sudah tidak layak huni itu tidak mampu menahan beban cuaca ekstrem.
Eman tidak memiliki pilihan selain mengungsi ke rumah tetangganya. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Eman, yang sekarang harus berjuang untuk memulihkan kehidupannya dan mencari solusi terhadap rumah yang tidak bisa ditempati lagi.
FK Tagana Kabupaten Ciamis, Yulianti, mengungkapkan bahwa rumah tersebut sudah lama memprihatinkan dan lapuk.
“Bangunan itu lapuk, sehingga tidak tahan hujan terus menerus,” ujarnya.
Ia menegaskan, akibat atap yang ambruk, rumah Eman Sulaeman menjadi sangat berbahaya untuk dihuni.
Pemilik rumah terpaksa tinggal bersama tetangganya karena rumahnya tidak dapat ditempati lagi.
Yulianti juga menyampaikan bahwa kejadian ini merupakan dampak serius dari kondisi rumah yang sudah rapuh.
“Pemilik rumah, Pak Eman, harus mengambil langkah untuk tinggal bersama tetangganya karena rumahnya tidak aman untuk ditempati lagi. Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan dan menghindari risiko lebih lanjut,” ungkap Yulianti.
Harapannya, upaya bantuan dan dukungan dapat segera diberikan kepada Pak Eman Sulaeman dan keluarganya di Ciamis agar mereka dapat mengatasi krisis perumahan yang dihadapi.
Dengan memasuki musim hujan disertai angin kencang, warga di berbagai wilayah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
Cuaca ekstrem ini dapat mengakibatkan berbagai dampak, termasuk potensi kerusakan bangunan dan risiko keselamatan.
Dalam situasi cuaca ekstrem, penting untuk mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang dan tetap siap dengan perlengkapan darurat.
Warga dihimbau untuk tidak mengabaikan peringatan dan bantuan yang diberikan oleh petugas penanggulangan bencana setempat.
Dengan sikap waspada dan kerjasama antarwarga, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko dan menghadapi musim hujan dengan lebih aman.