Warga Keluhkan Jalan Berlobang Penghubung Dua Desa

warga
Jalan berlobang sepanjang tiga kilometer di Dusun Karangpari, Desa Karangpari, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Foto: SAKATA.ID

REGIONAL, CIAMIS: Sejumlah warga di Dusun Karangpari, Desa Karangpari, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, keluhkan akses jalan penghubung dua desa mengalami kerusakan parah.

Jalan berlobang sepanjang tiga kilometer tersebut, merupakan jalan utama Kabupaten yang menghubungkan Desa Karangpari dengan Desa Bojonggeudang, Kecamatan Rancah.

Bacaan Lainnya

Ketua Lembaga Pemberdaya Masyarakat (LPM) Desa Karangpari, Andri Purwanto, mangaku, sudah mengajukan proposal permohonan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis.

Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan jalan tersebut akan segera diperbaiki. Dikatakan Andri, jalan ini merupakan jalan utama penghubung dua desa.

“Seharusnya pemerintah daerah segera merespon perihal ini. Jangan sampai kondisi jalan semakin parah dan akhirnya memakan korban jiwa,” kata Andri, Minggu (20/12/2020).

Pihaknya pun berharap, kapada instansi terkait untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Sehingga, infrastruktur jalan ini dapat memenuhi kebutuhan dasar warga masyarakat.

Hal yang sama diungkapkan warga lainnya, Umar, menurutnya, kondisi jalan yang sangat parah dapat menyebabkan kecelakaan terutama pengendara sepeda motor.

“Lihat saja Pak, kondisi jalan sudah begini, lapisan aspal telah terkelupas tertutup tanah merah dan cuma menyisakan bebatuan saja,” ungkapnya.

Masyarakat beserta perangkat desa lainnya, sudah mengajukan perbaikan jalan dari Bupati terdahulu. Namun, hingga kini belum ada kepastian pebaikan jalan tersebut.

“Yang dikatakan Ketua LPM itu benar, sudah sejak lama masyarakat melalui pemerintah desa ingin segera ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Desa Karangpari, Ata, menambahkan, perbaikan jalan penghubung ini tidak bisa menggunakan Dana Desa (DD). Dikarenakan jalan tersebut milik Pemkab.

“Dana desa tidak bisa dialokasikan dengan hal yang lain. Apalagi untuk perbaikan jalan ini, tentunya bertentangan,” ucap Ata.

Ata berharap, ada perhatian dari pemerintah daerah mengenai keluhan dari warga masyarakat, terutama menyangkut kepentingan bersama.

“Permintaan kami bukan yang lain-lain, hanya meminta perbaikan jalan saja. Jalan ini satu-satunya akses jalan utama warga masyarakat, tolong perhatikan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *